Dialog Peradaban di Beijing, Menteri Kebudayaan Promosikan Keberagaman Indonesia Jumat, 11/07/2025 | 16:17
Fadli Zon
Berkabarnews.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mempromosikan keberagaman Indonesia dalam Dialog Peradaban Global yang diselenggarakan oleh pemerintah China di Beijing. Fadli Zon berbicara dalam Sub-forum II bertema "Pertukaran dan Saling Pembelajaran Antarperadaban: Pembangunan dan Kemakmuran Global".
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri dari berbagai negara antara lain Malik, Komoro, Pakistan dan negara-negara lain. Forum merupakan bagian dari Dialog Peradaban Global dengan tema "Menjaga Keberagaman Peradaban Manusia demi Perdamaian dan Pembangunan Dunia" yang juga dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia telah membentuk Menteri Kebudayaan independen pertama yang menegaskan komitmen nasional kami untuk melindungi warisan budaya kami yang beragam, memajukan keberlanjutan budaya, dan berkontribusi lebih bermakna pada dialog peradaban internasional," kata Fadil Zon dalam pidato berbahasa Inggris di Wisma Negara Diaoyutai Beijing, Jumat (11/7/2025).
Menurut Menbud, dengan penduduk 200 juta jiwa, lebih dari 1.340 suku bangsa yang berbicara dalam lebih dari 780 bahasa daerah, dan total 2.213 warisan budaya takbenda terdaftar, serta lebih dari 50.000 daftar warisan budaya takbenda potensial, Indonesia diberkahi dengan mega keberagaman dan potensi terbesar untuk membentuk dunia yang lebih terhubung dan harmonis.
Fadli menjelaskan, Indonesia memegang tempat penting dalam studi sejarah manusia purba berkat penemuan berbagai fosil termasuk "Homo Erectus" dan "Homo Floresiensis" hingga fosil manusia Jawa yang berasal dari 1,8 juta tahun lalu, yang ditemukan di Jawa.
"Indonesia juga memiliki koleksi fosil purba terbesar, dengan 60 persen fosil 'Homo erectus' dunia ditemukan di banyak wilayah di negara kita, termasuk sekelompok lukisan gua di Leang Leang di Maros, Sulawesi Selatan, berusia lebih dari 51.000 tahun," ungkap Fadli, dilansir Antara.
Menurut Menteri Kebudayaan, dialog antarperadaban berdiri sebagai alat yang ampuh dan tak tergantikan dalam menjembatani kesenjangan dan membangun kepercayaan di antara masyarakat dan bangsa. Dialog memainkan peran penting dalam mempromosikan perdamaian.**/ara